MENJAWAB PRODUKTIVITAS KADER HIMMAH NW (SPESIAL HADI HIMMAH NW KE 54) Oleh Faruq Abdul Quddus


HIMMAH NW mengawali pergerakannya dari tahun 1966, sudah banyak memberikan warna tersendiri dalam gejolak dinamika sosial di tubuh organisasi Nahdlatul Wathan.Perannya sudah tidak diragukan lagi sebagai wadah pengkaderan dan perjuangan khususnya dikalangan pemuda dan mahasiswa. Sampai saat ini sudah banyak lahir kader-kader militan penerus organisasi dari tataran PBNW sampai ke ranting-ranting. Di masing- masing daerah kader HIMMAH NW tersebar menjadi pengurus organisasi, tokoh agama, tokoh masyarakat, politisi, pembisnis sampai kepala daerah.Tentu dengan melihat hasil dari pengkaderan di HIMMAH NW,kita patut berbangga telah mampu menghasilkan tokoh-tokoh militan dan perubahan.

Namun disamping itu, melihat perubahan zaman dari tahun ke tahun sangatlah dinamis seperti pesatnya arus informasi, derasnya laju teknologi,bergesernya rutinitas harian dari dunia nyata ke dunia maya sangatlah memberikan efek tersendiri bagi setiap lini kehidupan., Oleh karena itu, kemampuan HIMMAH NW untuk beradaptasi dan membaca arus zaman harus menjadi ujung tombak metodologi gerakan agar dapat terus menjaga eksistensi sistem perkaderan dan pencapaian misinya.

Sadar atau tidak tantangan didepan mata harus siap dihadapi dari sekarang oleh setiap kader HIMMAH NW yang ingin tetap maju dan,eksis tanpa tergerus oleh perkembangan zaman.Peningkatan skill harus menjadi rujukan utama dalam aspek ini sedikit tidak jika kader Himmah NW mau bersaing di masa yang akan datang.

Kontribusi HIMMAH NW dalam memajukan organisasi tentu tidak terlepas dari peran kader yang aktif menjalankan program-program HIMMAH itu sendiri,setidaknya untuk memajukan HIMMAH NW, 4 skill yang harus dimiliki oleh kader :

Pertama critical thinking, kader HIMMAH NW harus memiliki daya nalar kritis,objektif memandang sesuatu berdasarkan ilmu pengetahuan, realistis dalam beragumen sehinga segala sesuatu yang dipandang memiliki tolak ukur sendiri, tidak semata-mata perasangka belaka yang mudah terkecoh. Apalagi di era digital ini,derasnya informasi membuat kita tidak bisa membendung mana berita yang benar dan berita yang salah.Tanpa mempunya critical thingking yang tinggi, kita seringkali mengkonsumsi berita hoax, berita radikal dan mudah dipropaganda oleh media. Padahal sikap yang bijak adalah mengkroscek kembali atau bahasa agamanya adalah tabayyun, apakah berita itu benar? Apakah informasi ini akurat? Apakah ini layak dibagikan atau tidak? Begitulah seharusnya pertanyaan yang dilontarkan dalam diri masing-masing kader sebelum menyikapi berita atau informasi di media social. Lantas bagaimanakan cara mengasah critical thingking itu sendiri? Sedikit tips dari penulis peribadi yaitu rajin-rajinlah membaca, berdiskusi, mengamati dan berintraksi dengan suatu masalah, dari itu pola pikir kita diasah dengan kejadian-kejadian yang berlalu sehingga bisa diambil pelajaran untu perbaikan kedepannya.

Kedua creative thinking, kader HIMMAH NW harus mampu berpikir kreatif yakni memandang sesuatu dari sudut pandang berbeda, melihat sesuatu yang belum terlihat, menghasilkan sesuatu yang belum dihasilkan, serta tidak memandang sesuatu dari satu arah. Tentunya itu menjadi solusi atas setiap permasalahan yang ada,tidak stug atau monoton contohnya dalam mengadakan berbagai kegiatan atau program-program di komisariat,harus dikemas semenarik mungkin sehingga kader tertarik untuk ikut terlibat didalamnya,membuat kesan baru yang belum didapat dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Saya yakin dengan cara itu kader akan semakin loyal dan pro aktif terlibat dalam berbagai macam kegiataan.Disamping itu bisa menjadi solusi dari permasalahan yang ada sampai saat ini yaitu lose kader, awal- awal WAPA,semua kader sangatlah bersemangat tapi ditengah perjalan kebanyakan kader menghilang.Sebenarnya itu harus menjadi evaluasi dari masing-masing pengurus untuk memberikan solusi,sehingga kejadian serupa tidak terulang stiap tahunnya,itulah pentingnya berpikir kreatif,mampu memunculkan solusi dengan kemasan yang menarik dan berbeda dari setiap persoalan yang ada.

Ketiga collaboration,yakni kemampuan bekerjasama, berkolaborasi,saling mengisi satu sama lain. Dalam berbagai kegiatan hendaknya kader HIMMAH NW mampu memunculkan arus baru dengan menghadirkan berbagai macam orang dari setiap kegiatan misalnya mengadakan acara yang membutuhkan dana besar, tentunya kader HIMMAH NW harus mampu menghadirkan sponsorship atau brand bisnis untuk membantu pendanaan. Untuk eksistensi kegiatan supaya gaungnya besar tentu memerlukan bantuan media untuk meliput acara serta di siarkan langsung,Lagi-lagi kemampuan berkolaborasi untuk mendatangkan media sangatlah penting, Contoh lain juga dalam sebuah program diskusi mingguan, disini pengurus tidak mentok mencari pemateri dari dalam tubuh HIMMAH itu sendiri, hendaknya memiliki inisiatif menghadirkan orang dari luar,terserah entah itu OKP lainnya seperti PMII,HMI, KAMMI dan banyak lagi yang bisa diajak bekerja sama dalam diskusi atau kajian mingguan.Itulah pentingnya kolaborasi untuk memudahkan laju organisasi dalam setiap kegiatan, karna dengan berjalan sendiri tanpa bekerja sama dengan orang lain itu jangan harap kita cepat maju, kita akan menjadi organisasi yang stugnan berdiam diri di tempat.

Keempat communication skill, kemampuan berkomunikasi juga tidak bisa dianggap remeh, karna apapun yang kita jalankan tdak terlepas dari intraksi antar sesaama,saling berdialog ,bertatap muka setiap saatnya. Tentunya membutuhkan skill komunikasi diatas rata-rata maksudnya komunikasi yang efektif dan efisien, mudah dipahami, tidak membosakan dan menarik didengar karna itu semua bisa membuat orang mudah percaya sehingga apa yang kita inginkan, orang mau mengerjakannya,Komunikasi antar kader haruslah tetap terjalin, tidak boleh miss karna itu bisa menimbulkan masalah baru,Sering sekali kita miss komunikasi membuat kita menjadi orang yang curigaan.mudah bersu'uzon antas sesama, dan tidak saling percaya.Apabila komunikasi clear akan lebih mudah dan ringan melaksanakan apapun itu, Semuanya itu harus diperhatikan lebih-lebih membangun komunikasi dengan orang luar, misalnya mengadakan kerjasama, memasukkan proposal bantuan dana, lobbying tempat kegiatan dan banyak lagi contoh komunikasi yang harus dilancarkan.

Apalagi masalah kuantitas dan kualitas selayaknya dipertautkan sedemikian rupa. HIMMAH NW pun harus lebih komunikatif agar eksistensi tetap terawat dibanding komunitas-komunitas yang muncul belakangan ini. Pengelolaan dan penguasaan teknologi perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin agar di dunia maya dan alam kenyataan mampu di terima oleh berbagai kalangan. Sifat fleksibelitas HIMMAH NW kiranya diproduktifkan sehingga mampu menampung berbagai tulisan-tulisan kadernya, dan kemudian tulisan tersebut sangat potensial untuk dibukukan.

Buat HIMMAH NW kedepannya harus bisa menjadikan ‘teknologi sebagai tradisi’.Bisa memanfaatkanya semaksimal mungkin karna semua hal tak bisa lepas dari teknologi, . Untuk itu, memberikan modalitas pemikiran terhadap jantung HIMMA NW adalah dengan kemelekan teknologi menjadi centrum perjuangan dalam menyalurkan setiap gagasan-gagasan kontekstual bagi kemajuan Nahdlatul Wathan khususnya, Indonesia pada umumnya.

Dan yang terakhir,saya mengucapkan buat kita semua, yang sedang merayakan HADI HIMMAH NW “Rayakanlah dengan luar biasa! Bukan dengan ceremonial, melainkan menuai kebermanfaatan.” Selamat Hari Jadi  yang ke-54 HIMPUNANKU !!! semoga selalu jaya selama-lamanya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Santri NW Mulai Berkarya.

5 Hurup, penentu Kesuksesan Maulana Syaikh.